Aku adalah resah yang menolak patah
Mimpi yang basah kuyup di bawah tiang lampu jalan
Dan jika busur langit sempurna terarah
Mungkin saja sungaiku tak berhenti di kelokan
Duniaku ialah kompetisi terluka
Adalah aku pecundang dengan medali antagonisnya
Bahkan ketika senyumku berduka
Mungkin menyerah adalah satu-satunya kemenangan yang kupunya
Aku adalah riuh yang tak kau dengar iramanya
Sajak penuh rima yang kau hapus sampirannya
Dan jika nanti kematian datang sedang kosong ditemuinya
Ialah puisiku yang berkali-kali mendahuluinya
Pontianak, 4 September 2024